Pengasuhan Seri 10—Ucapkan Selamat Tinggal pada Popok

(Konten direvisi pada 03/2018)

Latihan menggunakan toilet bertujuan untuk membantu anak belajar mengosongkan kandung kemih atau ususnya pada saat yang tepat di tempat yang tepat. Kesiapan dalam kontrol kandung kemih dan usus bergantung pada kematangan fisiologis anak. Ini juga merupakan proses pembelajaran yang bertahap. Sebagian besar anak mencapai kontrol siang hari antara usia 2,5 sampai 4 tahun dan tidak ngompol di malam hari saat usia 8 tahun. Tempo perkembangan anak-anak berbeda-beda. Memahami karakteristik anak Anda dan mengamati perkembangannya adalah penting untuk keberhasilan latihan menggunakan toilet.

Kapan Harus Latihan Menggunakan Toilet?

Tidak ada peraturan yang pasti tentang usia berapa yang tepat untuk memulai latihan menggunakan toilet. Kondisi yang paling mendasar adalah kesiapan fisik dan psikologis anak. Pada umumnya, anak-anak mulai menunjukkan tanda-tanda kesiapan itu sekitar usia 18 sampai 24 bulan.

Mulai latihan menggunakan toilet pada usia dini tidak berarti anak Anda akan menyelesaikan latihan menggunakan toilet pada usia dini. Terburu-buru memulai latihan sebelum anak Anda secara perkembangan siap dapat menciptakan penolakan dan frustrasi bagi Anda berdua, lalu menyebabkan ketegangan dalam hubungan Anda. Jika anak Anda menunjukkan penolakan, kegelisahan atau ketakutan, jangan memberi dia tekanan. Dia sendirilah yang mengontrol tubuhnya.

Cobalah untuk menghindari latihan menggunakan toilet pada saat ketika rutinitas harian kemungkinan terganggu seperti pergi liburan, pindah rumah, punya adik baru, atau sakit. Dalam kondisi seperti itu, latihan menggunakan toilet sebaiknya ditunda sampai keadaan menjadi normal dan emosi anak tenang.

Tanda-tanda Kesiapan Latihan Menggunakan Toilet

Amati pola pipis dan pup anak Anda selama beberapa lama. Adanya salah satu tanda berikut dapat menunjukkan dia siap:

  • Popoknya tetap kering selama minimal dua jam di siang hari, atau bangun dengan popok kering setelah tidur di siang hari.
  • Pup-nya cukup bisa diperkirakan.
  • Dia dapat mengikuti petunjuk sederhana dan menunjukkan pada Anda melalui ekspresi wajah, gerakan atau kata-kata bahwa kandung kemihnya penuh, mis. wajah memerah, menghentikan tindakan secara tiba-tiba, menarik celananya, memegang selangkangannya, jongkok atau mengatakan 'pipis', dsb.
  • Dia tampak tertarik ke toilet atau duduk di toilet latihan.
  • Dia merasa risih jika popoknya kotor atau basah.

Persiapan untuk Latihan Menggunakan Toilet

  • Selalu pastikan anak Anda memiliki cukup asupan cairan dan serat setiap hari. Ini akan membuat kotorannya lembut dan mudah keluar, sehingga meningkatkatkan kesempatan dia ingin ke toilet. Mempunyai kandung kemih yang sering penuh juga memberinya lebih banyak kesempatan untuk ke toilet.
  • Biarkan anak Anda ikut serta dalam memilih toilet latihannya. Toilet latihan sebaiknya mempunyai bagian bawah yang lebar yang tidak akan terbalik. Kursi toilet latihan dengan tepi halus adalah yang paling nyaman untuk anak-anak. Sebaiknya, untuk anak laki-laki pelindung urine dipasang di depan kursi toilet latihan untuk mencegah agar terciprat. Daripada menggunakan toilet latihan, Anda mungkin mempertimbangkan meletakkan kursi ukuran anak di atas toilet dewasa bersama dengan bangku di bawah kaki anak Anda untuk penopang.
  • Letakkan toilet latihan di tempat yang dapat dijangkau dengan mudah oleh anak Anda, mis. dekat area bermainnya atau di sudut ruang keluarga. Toilet latihan itu sebaiknya berada di tempat yang sama.
  • Sebelum latihan menggunakan toilet, biarkan anak Anda mengenal toilet latihan. Anda dapat membiarkannya duduk sambil mengerjakan sesuatu yang lain, atau berpura-pura bermain mempraktikkan latihan proses itu.
  • Mendongenglah atau lakukan permainan tentang latihan menggunakan toilet dengan dia.
  • Memulai latihan menggunakan toilet di musim yang lebih hangat mungkin lebih mudah. Memakai pakaian yang lebih sedikit dan lebih ringan membantu anak Anda belajar melepas celananya dengan lebih mudah.
  • Selama siang hari, biarkan anak Anda mengenakan pakaian dan celana yang longgar yang mudah dilepas daripada menggunakan popok. Anda dapat memilih celana handuk latihan yang menyerap 'ketidaksengajaan' dan membantu anak menyadari mereka mengompol, oleh karena itu menghapus hubungan antara pipis dan pup serta tetap nyaman.
  • Anak Anda dapat belajar dengan lebih baik dengan meniru orang tua atau saudara kandung yang berjenis kelamin sama ke toilet.

Apa yang Dilakukan dalam Latihan Menggunakan Toilet?

Apabila Anda merasa anak Anda sudah siap, Anda dapat mulai latihan menggunakan toilet. Ingatlah untuk konsisten dalam rutinitas berikut setiap hari:

  1. Tentukan waktu yang tepat untuk memulai. Ini akan menjadi awal yang lebih baik jika Anda dapat meluangkan waktu setengah hari di rumah dan merasa rileks.
  2. Amati apakah anak Anda mempunyai pola pup dan pipis yang teratur. Ajak dia ke toilet di saat-saat tersebut.
  3. Anda dapat memintanya untuk menggunakan toilet / toilet latihan saat dia bangun tidur di pagi hari , setelah makan, atau sebelum tidur. Dengan berjalannya waktu, waktunya untuk menggunakan toilet secara bertahap akan sesuai dengan rutinitas hariannya.
  4. Jelaskan pada anak Anda langkah-langkah untuk ke toilet:
    1. Beri tahu ibu atau bapak
    2. Pergi ke toilet / toilet latihan
    3. Lepaskan celana
    4. Duduk di kursi toilet/toilet latihan
    5. Cobalah untuk pipis atau pup
    6. Belajarlah cebok sampai bersih
    7. Kenakan celana
    8. Cuci tangan
  5. Lihatlah tanda-tanda ketika anak Anda perlu ke toilet. Tanyakan kepadanya apakah dia ingin pipis atau pup, lalu dorong dia untuk mengikuti langkah-langkah tersebut dengan cara yang rileks.
  6. Jika dia tidak mau, jangan paksa dia. Tunggu saat berikutnya.
  7. Jika dia berhasil pipis atau pup di toilet latihan, beri dia pujian. Jika dia duduk di toilet latihan selama beberapa menit tapi tidak mengeluarkan apa-apa, Anda tetap harus memujinya karena bisa duduk di situ. Biarkan dia berdiri dan kembali bermain.
Kiat Lainnya
  • Apabila mengajari anak laki-laki untuk pipis, jangan memaksanya untuk berdiri. Pada saat tahap awal latihan, mungkin lebih mudah baginya untuk pipis degan duduk.
  • Apabila mulai latihan menggunakan toilet, dampingilah anak Anda dan tawarkan bantuan jika dia memerlukannya.
  • Keberhasilan latihan menggunakan toilet perlu waktu dan kesabaran.
  • Apabila anak Anda secara tidak sengaja pup atau pipis di celananya, cukup dengan tenang bantu dia cebok dan ingatkan dia tentang langkah-langkah untuk ke toilet setelah itu.

Apa yang harus saya lakukan jika anak saya tidak mau melepas popok?

Beberapa anak mungkin tidak mau menggunakan toilet atau toilet latihan untuk pup. Biarkan anak Anda duduk di toilet latihan menggunakan popok. Setelah dia pup, lepaskan celananya dan mmasukkan ke toilet latihan. Secara bertahap, Anda dapat memasukkan popok ke toilet latihan sebelum dia duduk di situ.

Perlu Waktu Berapa Lama?

Waktu yang diperlukan anak-anak untuk latihan menggunakan toilet berbeda-beda. Sebagian anak dapat dilatih dalam waktu 3 sampai 4 minggu sedangkan lainnya perlu waktu lebih lama. Bahkan ketika latihan menggunakan toilet selesai, anak-anak mungkin mengalami ketidaksengajaan dan bahkan kemunduran karena stres. Jangan cemas jika anak Anda lebih lambat atau lebih cepat daripada lainnya. Belajar pipis mungkin lebih cepat daripada belajar pup di toilet latihan. Adalah normal bagi anak untuk menolak di popoknya. Menjaga minat anak Anda dalam aktivitas latihan menggunakan toilet akan membantunya pada akhirnya meninggalkan pola itu. Bersabarlah dan nikmatilah proses itu seiring dengan berjalannya waktu dia belajar.

Kami mempunyai serangkaian lokakarya dan brosur perawatan anak dan pengasuhan bagi ibu hamil, orang tua bayi dan anak prasekolah. Silakan menghubungi personel perawat kesehatan kami untuk memperoleh informasi.