Seri Pengasuhan 21 – Memupuk Kebajikan dan Nilai pada Anak-anak 3 (Usia 4 - 6 Tahun)

(Konten direvisi pada 02/2013)

Kemampuan untuk berpikir dari sudut pandang orang lain baru cukup berkembang pada usia sekitar empat tahun. Pada usia ini, anak Anda lebih dapat mempelajari nilai-nilai yang mengharuskannya untuk mempertimbangkan kebutuhan orang lain dan mematuhi peraturan. Saat dia semakin besar, Anda dapat memperkenalkan lebih banyak penalaran. Dia dapat dibimbing untuk mengantisipasi tindakannya. Ingat bahwa anak-anak belajar melalui berbagai cara pada berbagai tahap perkembangan. Selalu pertimbangkan kemampuan intelektual anak apabila mengajarkan nilai pada anak.

Brosur ini akan berfokus pada sebagian dari kebijakan dan nilai yang akan dapat dipraktikkan oleh anak prasekolah yang lebih besar mulai dari usia empat tahun ke atas:

  • Kontrol diri – Untuk mengontrol dorongan emosi seseorang
  • Disiplin diri – Untuk mengontrol diri sendiri agar berperilaku dengan cara tertentu secara teratur tanpa mengharuskan orang lain meminta dia untuk melakukannya
  • Tanggung jawab – Untuk bertanggung jawab atas tindakan seseorang
  • Tanggung jawab sosial – Untuk memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan mematuhi peraturan masyarakat

Renungkan:

Setujukah Anda bahwa kebajikan di atas adalah penting bagi anak Anda?

Jika Anda setuju bahwa kebajikan di atas adalah penting, paragraf berikut akan mengilustrasikan cara memupuk kebajikan ini pada anak Anda, atau Anda dapat menggunakan strategi '6R1O' yang dijelaskan di Bab I (Seri Pengasuhan 19) untuk memupuk nilai-nilai lain pilihan Anda.

Mengembangkan Kontrol Diri pada Anak Anda

Anak prasekolah sering sulit mengontrol dorongan hatinya dan mudah marah. Anda dapat membantu anak Anda mengembangkan kontrol diri dengan menggunakan strategi berikut:

Memberi teladan tentang kontrol diri

Dalam kehidupan sehari-hari, biarkan anak Anda mengetahui bahwa Anda berencana meninggalkan kesenangan Anda sampai nanti, mis. Anda baru akan menonton TV setelah selesai mencuci baju. Tunjukkan kepadanya bagaimana Anda menikmati waktu santai dan kepuasan Anda saat telah mencapai target.

Tunjukkan pada anak Anda cara berhenti dan bersantai saat menghadapi rasa frustrasi

Anak kecil biasanya mempunyai tanda-tanda peringatan yang muncul sebelum perilaku emosional. Termasuk dalam tanda-tanda itu adalah mengepalkan tinju, merengut, atau mata memerah seolah-olah akan menangis. Jika Anda dapat mendeteksi tanda-tanda ini begitu tanda-tanda itu muncul, maka hal itu akan lebih efektif dan bimbing dia untuk bersantai sebelum emosinya lepas kendali.

  • Bimbing anak Anda untuk mengatakan 'Berhenti!' pada dirinya untuk menahan dorongan emosinya.
  • Kemudian bantu dia merasa tenang dengan merefleksikan perasaannya, 'Mama tahu kamu marah karena nggak mendapatkan yang kamu inginkan. Santai dulu dan lihat apa yang dapat kita lakukan.'
  • Mengajarinya cara bersantai dengan mengambil napas dalam-dalam sambil Anda menghitungnya keras-keras untuk dia.

Minta anak Anda menunggu yang dia inginkan

Biarkan anak kecil belajar cara menunggu apa yang mereka inginkan dalam kehidupan sehari-hari, mis., minta anak Anda menunggu jus yang dia inginkan sampai Anda selesai mem-vakum lantai.

  • Sarankan pada dia untuk melakukan aktivitas menarik sambil menunggu.
  • Sadarlah dengan durasi anak dalam menunggu. Durasi ini berbeda-beda menurut usia dan kemampuan kontrol diri anak.
  • Beri dia pujian karena menunggu dengan sabar.

Ajari berbicara sendiri

Anak kecil perlu berbicara sendiri guna memberi tahu dia sendiri tentang apa yang tidak benar dan apa yang perlu dilakukan untuk membantu dirinya sendiri maju ke langkah berikutnya.

  • Ajari anak Anda untuk berbicara pada dirinya sendiri guna mengingatkan dia sendiri tentang apa yang harus dia lakukan dalam situasi tertentu, mis., 'Mama bilang jangan sentuh es krim sampai setelah makan malam nanti', 'Dilarang memukul' atau 'Jabat tangan dan berteman.'

Perkirakan konsekuensi tindakannya

  • Diskusikan tentang peraturan dan batasan dengannya untuk menunjukkan kepadanya apa yang dapat diterima dan apa yang tidak.
  • Bimbing anak Anda apabila perlu dengan meminta dia untuk berhenti dan dengan mengingatkan dia tentang peraturan dan batasannya.
  • Jelaskan apa yang telah dilakukan itu tidak dapat diterima dan alasan untuk konsekuensi yang Anda berikan kepadanya. Misalnya, 'Kamu tidak melakukan pekerjaan rumahmu dalam waktu yang telah disepakati. Kamu sekarang terlambat menyelesaikan pekerjaan rumahmu. Jadi, nanti malam tidak boleh nonton TV kesukaanmu.'
  • Beri dia pujian karena kepatuhan dan perilakunya yang tepat. Dia secara bertahap akan mempelajari standar sosial dalam berbagai konteks.

Mendorong Disiplin Diri

Mengembangkan kontrol diri menentukan landasan untuk disiplin diri.

  • Jadilah teladan yang baik dalam melakukan rutinitas sendiri.
  • Bantu anak Anda membentuk rutinitas harian Anda sendiri seperti menetapkan waktu untuk belajar, bermain, makan dan tidur untuk mengajarkan kebiasaan baik padanya.
  • Bimbing dia langkah demi langkah melalui rutinitas, mis. berhenti bermain dan cuci tangan sebelum makan, selesaikan makan sebelum meninggalkan meja untuk menonton TV.
  • Ingatlah untuk memujinya karena mematuhi rutinitas. Penggunaan diagram bintang adalah bermanfaat. Dia secara bertahap akan belajar berhenti atau menunda aktivitas lain dan mengikuti rutinitas.

Mengajari Anak Anda tentang Tanggung Jawab

Beri anak Anda kesempatan untuk bertanggung jawab. Dengan bertanggung jawab dia akan dapat belajar tentang partisipasi, kerja sama dan komitmen.

  • Bicaralah dengan dia tentang bagaimana setiap orang dalam keluarga mempunyai bagian kontribusi masing-masing dan keluarga termasuk semuanya di dalamnya. Diskusikan dengannya tugas apa yang dapat dia lakukan dan tugaskan padanya rutinitas sehari-hari seperti membersihkan meja makan, menyiram tanaman atau memberi makan binatang piaraan.
  • Melakukan keterampilan hidup sehari-hari adalah jenis tanggung jawab yang lain. Biarkan dia mengurus barang-barangnya sendiri seperti mengemas barang-barangnya setelah kelas atau menggantung seragam sepulang sekolah. Anda mungkin menemukan bahwa anak Anda perlu pengingat bersama dengan dorongan untuk membentuk setiap keterampilan atau tanggung jawab baru atau perilaku bertanggung jawab yang baru secara bertahap. Setelah Anda memutuskan untuk memupuk tanggung jawab pada anak Anda, jangan terjebak untuk terlalu dini memberinya bantuan, seperti membawa barang-barang ke sekolah saat dia lupa mengemasnya di tas sekolah. Jika demikian, dia hanya belajar bergantung pada Anda. Dia akan belajar dengan lebih efektif untuk menjadi bertanggung jawab melalui mengalami konsekuensi dari tindakannya.
  • Tunjukkan kepadanya apa itu komitmen dengan memperagakan cara melakukan yang terbaik (mis. belajar memanggang kue), dan menyelesaikan yang telah dimulai (mis. menyelesaikan merajut baju hangat). Ingatlah untuk menentukan harapan yang realistis pada apa yang dapat dia lakukan. Beri dia bimbingan jika perlu dan selalu beri dorongan dan pujian.
  • Tunjukkan padanya cara bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dengan mendorongnya mengakui kesalahannya dan melakukan sesuatu untuk mengompensasi kesalahannya. Misalnya, dia boleh minta maaf dan melakukannya kembali dengan cara yang benar.

Memupuk Tangggung Jawab Sosial

Bimbing dia untuk mempunyai tanggung jawab sosial dalam hal mematuhi peraturan pubik dan memedulikan masyarakat.

  • Ajari dia untuk mematuhi peraturan publik misalnya membayar tarif yang tepat untuk usianya, tidak makan dan minum dalam transportasi umum.
  • Beri teladan anak Anda tentang kode etik masyarakat termasuk tidak memanfaatkan orang lain (mis. tidak melewati antrean); tidak mengambil lebih dari yang dibutuhkan (mis. menggunakan tisu kertas yang hanya cukup untuk mengeringkan tangan); dan tidak mengganggu privasi dan hak orang lain (mis. menghidupkan musik terlalu keras).
  • Tunjukkan pada dia cara mencintai lingkungan. Selain meletakkan sampah di tempat sampah dan tidak mengambil apa pun dari taman pedesaan, orang harus menghargai sumber daya yang terbatas di bumi dengan memegang teguh prinsip 4R:reduce atau kurangi (mis. pikirkan dengan saksama sebelum membeli barang baru), reuse atau gunakan kembali (mis. tulis di kedua sisi kertas), recycle atau daur ulang (mis. masukkan pakaian lama dan kertas limbah ke dalam pusat daur ulang) dan replace atau ganti (mis. bawa tas belanja sendiri daripada menggunakan tas kresek).

Renungkan:

Nilai-nilai apa yang ingin Anda pupuk pada anak Anda?

Anda dan anak Anda merasa sangat lapar dan pergi ke gerai cepat saji. Anak Anda bergegas meuju bagian depan antrean dan mulai memesan, berteriak pada Anda agar segera datang dan membayar. Apa yang akan Anda lakukan? Setelah Anda mengambil baki makanan dan menemukan tempat duduk, anak Anda mengambil setumpuk lap, banyak saset saus dan gula. Apa reaksi Anda?

Anda adalah guru pertama anak Anda. Anak Anda akan menunjukkan nilai dan kebajikan yang mencerminkan keyakinan dan nilai Anda sendiri. Jika Anda dapat menegakkan nilai-nilai Anda sendiri, anak Anda akan dapat meniru Anda dengan mudah. Dia tentu saja akan memetik manfaat dari pembinaan dan pengasuhan efektif yang Anda lakukan dan kebajikan yang Anda hargai akan diteruskan dari generasi ke generasi.

*Brosur 15 dan 16 dalam seri Pengasuhan ini menjelaskan strategi pengasuhan positif dengan lebih detail.

Kami mempunyai seri lokakarya dan brosur mengenai "Pengasuhan yang Menyenangkan!" bagi ibu hamil dan orang tua bayi dan anak prasekolah. Silakan menghubungi personel perawat kesehatan kami untuk memperoleh informasi.