Pengasuhan Seri 17 – Belajar dengan Senang I

(Konten direvisi pada 12/2019)

Apakah anak Anda selalu enggan berlatih piano? Apakah dia perlu sering Anda dorong untuk menyelesaikan suatu karya, atau apakah dia tidak pernah mengambil buku dan membacanya?

Perilaku yang diuraikan di atas menggambarkan anak yang bersikap pasif dalam belajar. Anak lahir dengan rasa ingin tahu dan ketertarikan untuk mengeksplorasi. Dewasa ini, banyak sekolah dan keluarga yang meminta anak banyak belajar dan mempunyai performa lebih tinggi. Anak-anak dapat dengan mudah kehilangan motivasi belajar karena tuntutan. Orang dewasa kemudian dapat menggunakan segala macam sarana termasuk mengancam dan menyuap untuk berusaha memotivasinya. Akibatnya, anak-anak cenderung belajar untuk memperoleh penghargaan, untuk berkompetisi atau untuk menyenangkan orang. Orangtua dan pekerja penitipan anak harus memelihara rasa ingin tahu anak dan memperkuat motivasinya untuk belajar. Dengan begitu, anak akan menjadi pembelajar yang aktif dan menunjukkan minat untuk mengetahui dunia.

Membantu anak Menjadi Pembelajar Aktif

Anak-anak yang bermotivasi belajar tidak mudah menyerah. Mereka akan mencoba berbagai cara untuk memecahkan masalah. Karena mereka tidak melihat nilai ujian sebagai satu-satunya tujuan, mereka biasanya dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik. Untuk membantu anak menjadi pembelajar aktif, mereka harus merasa belajar itu menyenangkan dan menghasilkan kepuasan. Anda dapat membantu mereka mencapainya dengan meningkatkan harga diri, kemauan untuk terus berprestasi, ketekunan dan kreativitas.

1. Memelihara hubungan orangtua dan anak yang bagus

  • Anak-anak memerlukan perhatian dan dukungan orangtua. Mempunyai hubungan yang baik dengan anak Anda adalah penting. Sering berinteraksilah dengan anak Anda dan berbicara dengannya. Esensi waktu yang berkualitas terletak pada keterlibatan orangtua dengan anak dan bukan jumlah waktu yang dihabiskan. Anda akan memahami dengan lebih baik, memfasilitasi perkembangan bahasanya, dan menanamkan dalam dirinya emosi yang stabil dan kerja sama untuk belajar.

2. Menentukan rutinitas harian

  • Bantu anak Anda membangun sikap dan kebiasaan belajar yang baik dengan menentukan rutinitas harian yang teratur sejak usia dini, mis., waktu tidur, waktu belajar, bermain dan membaca yang teratur. Ini membantu anak Anda mengembangkan kemandirian dan disiplin diri dalam hidup sehari-hari.
  • Membaca surat kabar harian dengan anak Anda adalah titik awal yang bagus untuk memupuk minat dan kebiasaan membacanya. Pilih buku yang menarik untuk dibaca dengannya dan diskusikan isinya bersama. Ingat membaca pada tahap ini adalah untuk kesenangan. Jadi jangan jadikan membaca sebagai tugas pengenalan kata.

3. Miliki harapan yang realistis

  • Menghargai perbedaan dan cara belajar masing-masing
    • Setiap anak itu unik dan lahir dengan perbedaan masing-masing. Pahamilah karakteristiknya dengan mengamati dia bermain, interaksinya dengan teman sebaya atau perilaku sehari-hari lainnya. Miliki harapan yang realistis mengenai bagaimana dia belajar dan terima perbedaan. Belajarlah menghargai kemampuannya dalam berbagai aspek.
    • Sesuaikan tempo belajar, beri lebih banyak bimbingan dan jelajahi kemampuannya untuk anak-anak yang kemampuannya kurang. Untuk anak-anak yang mempunyai kemampuan lebih, Anda dapat menentukan sasaran yang relatif lebih tinggi guna mewujudkan potensinya sekaligus mempertahankan minat belajarnya.
    • Hargailah bahwa anak mempunyai cara belajar yang berbeda. Misalnya, sebagian anak suka berpikir dan mengekspresikan diri, sedangkan yang lain lebih suka belajar dengan melihat dan menyentuh. Untuk memfasilitasi kelompok yang pertama agar belajar, Anda dapat merangsang pemikirannya dengan berdiskusi dengannya. Sedangkan kelompok yang berikutnya dapat belajar lebih baik dengan peragaan dan aktivitas luar ruangan.
    • Pertimbangkan kekuatan dan kelemahan anak Anda dan bantu dia memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan. Dengan begitu, anak Anda akan berpikir positif tentang dirinya, mengembangkan potensinya dan meningkatkan harga dirinya. Anak yang melihat dirinya tidak berguna kurang percaya diri dalam mencoba hal-hal baru, apalagi menjelajahi kemampuannya secara sepenuhnya.
  • Membiarkan anak Anda menghadapi tantangan
    • Anak-anak perlu mengalami kesulitan sendiri, belajar dari kesalahan dan mengatasi kegagalan sehingga mengetahui lebih banyak tentang dunia dan membangun rasa percaya diri. Jangan terlalu melindungi anak atau menentukan terlalu banyak batasan baginya bahwa dia mungkin gagal atau membuat berantakan.
    • Biarkan anak Anda berusaha memecahkan masalah sendiri. Jangan memberi bantuan atau jawaban langsung. Biarkan adanya kesalahan. Misalnya, saat dia menjumpai kesulitan dalam memecahkan pusel, terlebih dulu amati bagaimana dia mengatasi masalah itu. Beri petunjuk apabila perlu dengan mengatakan hal-hal seperti, "Mana ya bagian yang warnanya sama dengan yang ini."
    • Tentukan sasaran jangka pendek yang realistis bersama dengan anak Anda. Misalnya, dia harus memainkan delapan bar secara akurat ketika dia bermain piano. Dorong dia untuk mencapainya.
    • Setelah anak Anda menyelesaikan tugas, puji dia karena telah berusaha mengatasi kesulitan dan tantangan. Anda juga dapat berdiskusi dengan dia mengenai proses yang telah dilewati, meninjau cara belajarnya dan mengidentifikasi satu hal yang dapat dia perbaiki. Jika anak dapat menyelesaikan tugas dengan usaha yang bagus, kemauan untuk terus berprestasi akan berubah menjadi motivasi untuk belajar.

4. Memberi dorongan dan pujian

  • Pujian, jika tidak digunakan secara tepat, akan membuat anak Anda terlalu bangga dan sombong. Hal ini pada gilirannya akan mengakibatkan perasaannya kosong dan hilang kepercayaan diri ketika menghadapi kegagalan dan tantangan.
  • Hargai dan puji antusias dan upaya anak Anda dalam belajar daripada memuji kemampuannya. Daripada mengatakan seperti, "Kamu cerdas sekali telah menyelesaikan pekerjaan", jelaskan apa yang telah dilakukan anak Anda secara langsung, "Mama bangga sama kamu karena berusaha dengan baik menyelesaikan pekerjaan ini!"
  • Beri dia pujian sebelum memberinya saran. Saran harus bersifat membangun dan dapat dicapai, “Lain kali, kamu dapat mewarnai di sepanjang garis bentuknya dulu sebelum mengisi di dalamnya agar warna tidak keluar garis.” Jangan memanggil dengan nama julukan atau mencela, seperti memanggilnya “bodoh”. Jangan memintanya melakukan ulang pekerjaan karena ini dapat memengaruhi semangatnya untuk belajar.

5. Mengidentifikasi minat dan mendorong kreativitas

  • Anak prasekolah itu energik, ingin mengetahui hal-hal di sekitarnya dan tertarik untuk mengeksplorasi. Beri anak Anda kebebasan untuk mengeksplorasi dalam lingkungan yang aman dengan batasan yang seminimal mungkin. Misalnya, izinkan dia mencoret-coret di area yang telah ditentukan atau biarkan dia memisahkan mainannya menjadi beberapa bagian untuk memuaskan keingintahuannya.
  • Dorong kreativitas anak Anda. Libatkan dia dalam aktivitas yang memungkinkan imajinasi dan pemikiran seperti menggambar, menyusun balok, bermain dengan tanah liat dan lilin atau bermain pura-pura. Anda juga dapat membimbingnya menggunakan alat-alat rumah tangga (mis. majalah lama dan botol plastik) untuk membuat mainan.
  • Bergabunglah dalam aktivitas anak Anda dan lakukan proyek kreatif bersamanya. Biarkan dia memegang kendali tanpa memberinya petunjuk langsung. Ingatlah untuk memberinya pujian atas upaya dan hasil yang dicapai dalam proses tersebut.
  • Anak-anak usia ini suka bertanya “kenapa”. Pertanyaan yang diajukannya mencerminkan minatnya pada hal-hal tertentu. Simak pertanyaan anak Anda dengan sabar. Gunakan pertanyaan pembimbing untuk memintanya memunculkan jawaban dan memperoleh pertanyaan selanjutnya. Misalnya, “Kamu ingin tahu kenapa mobil bergerak. Ayo kita lihat apa yang bergerak saat mobil bergerak.” Dengan cara ini, Anda membantu anak Anda mengembangkan ide.
  • Apa yang menurut Anda menarik belum tentu menarik bagi anak Anda. Diskusikan dengannya saat Anda mendaftarkannya di kelas minat. Anda harus memerhatikan jadwal aktivitas anak Anda, memberinya waktu istirahat dan waktu bebas. Jadwal yang tidak bagus bagi dia karena akan melelahkan dia secara fisik dan mental.

6. Memperluas cakrawala pembelajaran anak Anda

  • Selain mendorong anak Anda membaca lebih banyak dan lebih kreatif, Anda juga dapat meningkatkan kesempatan belajarnya di luar sekolah. Dengan demikian, dia dapat mengalami hal-hal baru dan belajar melalui beragam pengalaman indrawi. Ajak dia ke museum, perpustakaan, kebun binatang dan taman botani. Membaca nama-nama makanan dalam menu di restoran dengan dia juga merupakan contoh pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
  • Alam adalah sumber yang paling kaya untuk menginspirasi keingintahuan anak. Aturlah banyak kegiatan luar ruangan untuk anak Anda, misalnya berkunjung ke taman pedesaan dan pantai. Kumpulkan informasi yang relevan sebelum kunjungan. Biarkan dia mengeksplorasi dalam lingkungan dengan bebas. Diskusi dengannya apa yang menurutnya menarik akan merangsang pemikiran dan keterampilan bahasanya.
  • Produk teknologi seperti komputer, televisi, VCD, permainan elektronik, ponsel dan perangkat elektronik portabel lainnya menyediakan banyak sekali informasi dan cara-cara baru tentang pembelajaran. Meski Anda dapat melihat dunia tanpa meninggalkan rumah, anak akan manja jika mereka terpapar terlalu dini pada produk-produk ini. Hal ini pada gilirannya akan mengurangi kemungkinan anak melakukan eksplorasi dengan cara lain serta memengaruhi perkembangannya dalam aspek sosial, indera, dan motorik. Jadi batasilah waktu yang dihabiskan untuk menggunakan perangkat tersebut kurang dari 1 jam sehari. Dampingi anak Anda dan beri bimbingan mengenai aktivitas tersebut untuk meningkatkan nilai pendidikannya.

7. Hubungan rumah dan sekolah

  • Saat memilih sekolah yang sesuai untuk anak Anda, cari informasi lebih banyak tentang misi dan mode pengajaran berbagai sekolah. Yang sama pentingnya juga adalah mengetahui kemampuan gaya belajar anak Anda sebelum memilih sekolah. Selain itu, nantinya ini akan membantunya dalam mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.
  • Berkomunikasilah secara teratur dengan guru prasekolah anak Anda untuk memahami bagaimana kinerja anak Anda dan bagaimana dia menyesuaikan diri. Berbicaralah dengan anak Anda tentang pengalamannya di prasekolah dan bimbing dia apabila perlu.

8. Jadilah teladan

  • Agar anak Anda mengembangkan sifat-sifat yang diuraikan di atas dan menjadi pembelajar aktif, lakukan apa yang Anda ceramahkan. “Keluarga pembelajar” ditandai dengan orangtua yang semangat belajar, memperagakan komunikasi orangtua dan anak yang bagus serta anggota keluarga saling belajar dari satu sama lain. Ingat, upaya yang Anda lakukan hari ini akan membuahkan masa depan yang cerah pada anak Anda!

Kami memiliki rangkaian lokakarya dan selebaran tentang 'Happy Parenting!' untuk calon orangtua, orangtua bayi, dan anak-anak prasekolah. Silakan menghubungi personel perawat kesehatan kami untuk memperoleh informasi.