Sindrom Pra Menstruasi

(Content revised 11/2013)

Mengapa saya mudah iritasi selama berhari-hari setiap bulan?

Ya, tangan dan kaki saya seringkali bengkak sebelum menstruasi!

Mengapa saya seringkali merasa sedikit bengkak sebelum menstruasi?

Sindrom Pra Menstruasi atau PMS (Pre-Menstrual Syndrome) adalah fenomena biasa. Sebuah survei terbatas mengungkap bahwa 6 dari 10 orang perempuan mengalami gejala tertentu PMS sebelum haid. Di antara mereka, sekitar 3 hingga 8 perempuan menganggp gejala yang mereka alami berat.

Apa itu PMS?

PMS adalah ketidaknyaman fisik periodik dan perubahan psikologis serta perilaku yang dialami perempuan sebelum menstruasi. Ciri khas PMS adalah kemunculannya satu atau dua minggu sebelum haid dan hilang dengan sendirinya setelah dimulainya pendarahan haid. Pada kasus berat, PMS dapat memengaruhi pekerjaan, kehidupan sehari-hari, dan hubungan interpersonal yang pada gilirannya berdampak terhadap kualitas hidup.

Apa saja gejala PMS?

Gejala yang berkaitan dengan PMS dapat mencapai 150 gejala, dan yang paling umum adalah, di antaranya, sebagai berikut:

Gejala fisik:

  • Payudara bengkak / nyeri
  • Kaki bengkak / gembung
  • Berat badan bertambah
  • Sakit kepala
  • Capai dan lemas

Perubahan psikologis dan perilaku:

  • Suasana hati cepat berubah dan sensitif
  • Gangguan berkonsentrasi
  • Cepat lupa
  • Bereaksi / Bertindak secara impulsif
  • Gangguan tidur, sulit tidur atau mengantuk
  • Perubahan nafsu makan dan preferensi makanan (sangat menginginkan makanan dengan kandungan gula atau lemak tinggi)

Jika diperlukan, perempuan yang mengalami sindrom pra menstruasi sebaiknya berkunjung ke dokter dan mencari bantuan yang dibutuhkan.

Siapa saja yang mengalami PMS?

  • Perempuan sebelum menopause dapat terkena dampak PMS, dan yang paling rentan adalah mereka yang berumur antara 25 dan 45 tahun.
  • Untuk memastikan kasus PMS, satu kemunculan gejala atau sekali konsultasi medis saja tidak cukup. Sebelum menyimpulkan diagnosis klinis PMS, dokter membutuhkan catatan terperinci selama tiga bulan terakhir tentang gejala harian dan keseriusannya, diikuti eliminasi kemungkinan penyakit fisik atau psikologis lain berdasarkan riwayat medis dan pemeriksaan fisik lengkap. Jika curiga Anda terkena PMS, segera hubungi profesional medis untuk menjalani pemeriksaan dan memperoleh diagnosis yang diperlukan, juga penanganan yang sesuai.

Mengapa PMS terjadi?

Faktor fisik:

  • Ketidakseimbangan hormon
  • Ketidakseimbangan neurotransmitter

Faktor psikologis dan sosial:

  • Stres dalam kehidupan sehari-hari, karakter, dan sikap pribadi terhadap hidup adalah elemen yang dapat dikaitkan dengan PMS.
  • Penelitian mengungkap adanya keterkaitan antara faktor mental dan psikologis dengan tingkat keseriusan PMS karena tekanan mental dapat memengaruhi respons endokrin.
  • Aneka peran yang perempuan mainkan dalam masyarakat dan keluarga modern selain tekanan yang harus mereka terima juga berperan dalam munculnya PMS. Perempuan yang hidup dengan lebih sedikit tekanan dan menjalankan beragam peran dengan santai dan memuaskan cenderung lebih jarang mengalami dan lebih tahan terhadap gejala PMS. Sebaliknya, perempuan yang mengalami konflik dalam peran serta ketidakpuasan yang berkaitan dengan peran-peran tersebut cenderung lebih sering mengalami dan lebih rentan terhadap gejala PMS.

Bagaimana menangani PMS?

Penanganan PMS mencakup tiga aspek:

  1. Perubahan gaya hidup:

    Anda dapat mencoba cara-cara berikut untuk meredakan gejala PMS.

    • Olahraga

      olahraga aerobik secara teratur, misalnya jogging, tarian aerobik, naik tangga, dan Tai Chi; olahraga peregangan, misalnya yoga dan peregangan ringan, membantu memperbaiki sirkulasi darah, relaksasi otot, dan menenangkan pikiran, dengan demikian meredakan gejala PMS.

    • Pola Makan-
      Hindari makanan Konsumsi makanan
      Minuman berkafein, anggur, dan minuman beralkohol Sarapan sereal, roti gandum, oatmeal dan jagung
      Makanan tinggi kandungan garam: makanan dan saus berpengawet Polong: kedelai dan polong-polongan lain
      Makanan dari gula olahan: es krim dan cokelat Sayuran: sayuran berdaun dan wortel
      Produk makanan dan susu berlemak tinggi: mentega dan keju Kacang-kacangan dan buah yang dikeringkan: mete, kacang tanah, dan kuaci
  2. ObatObat dengan resep dokter khusus untuk masing-masing perempuan. (Saat ini, tidak ada obat yang mampu meredakan semua gejala.)
  3. Penanganan psikologis:
    Termasuk berlatih meredakan stress dan relaksasi.