Infeksi Saluran Kencing

(Diterbitkan 08/2015)(Dicetak ulang 05/2019)

Infeksi Saluran Kencing

Infeksi saluran kencing (UTI) adalah penyakit umum, yang mencakup uretritis (infeksi uretra), sistitis (infeksi kandung kemih), dan pielonefritis (infeksi ginjal). Ciri khasnya adalah gejala yang jelas dan sering kambuh. Jika tidak ditangani dengan benar, UTI dapat berakibat serius.

Penyebab

Infeksi ini sebagian besar diakibatkan oleh E.coli, salah satu bakteri yang biasanya hidup di dalam usus.

Gejala

  • Sering buang air kecil - sering buang air kecil dengan sedikit jumlah urine setiap kali buang air kecil
  • Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Urine keruh dan bahkan mengandung darah
  • Nyeri perut bagian bawah (di dekat tulang kemaluan) mengindikasikan infeksi kandung kemih
  • Demam, nyeri punggung bawah, mual dan muntah mengindikasikan kemungkinan infeksi ginjal

Mengapa wanita lebih rentan terserang UTI?

Dibanding laki-laki, wanita lebih rentan terserang UTI. Hal ini semata-mata akibat perbedaan struktur biologis mereka:

Panjang uretra

Panjang uretra pada laki-laki adalah sekitar 15 cm, sementara pada perempuan hanya 5 cm. Oleh karena itu, bakteri lebih mudah sampai ke kandung kemih dan mengalir kembali ke ginjal.

Stimulasi oleh hubungan seks

Penetration of the penis not only stimulates the genitals but also brings bacteria from the vulva into the female urethra.

Lubang uretra

Lubang uretra pada laki-laki terletak di ujung penis, sementara pada perempuan lubang uretra berada di vulva di dekat pada lubang vagina dan juga dekat ke anus serta tertutup oleh labia mayor dan labia minor. Jika vulva kurang bersih atau jika cebok dilakukan dari anus ke vulva (belakang ke depan) setelah menggunakan toilet, uretra rawan terkena infeksi oleh bakteri pada vulva, vagina, atau anus.

Periode rentan infeksi

Kehamilan: uterus mengembang dan menekan kandung kemih, sehingga kandung kemih tidak bisa dikosongkan dengan sempurna

Menopause: melemahnya kekebalan.

Penanganan

  • Pasien sebaiknya menghabUTIan antibiotik yang diresepkan dokter tanpa putus, karena jika tidak, bakteri akan menjadi resisten dan dibutuhkan antibiotik yang lebih kuat dan dalam waktu lebih lama untuk memberantas bakteri tersebut sampai tuntas.
  • Pasien perlu minum banyak air karena urine dalam jumlah cukup membantu menggelontorkan bakteri di dalam uretra.
  • Penderita diabetes dan kalkulus uretra (batu uretra) sebaiknya memperoleh penanganan yang tepat untuk menghindari serangan UTI.

Pencegahan

  • Jaga kebersihan pribadi.
  • Setelah menggunakan toilet, sekalah dari arah vulva ke anus (depan ke belakang)
  • Jaga kebersihan alat kelamin, dan segera buang air kecil setelah berhubungan badan
  • Hindari sabun, sabun cair, semprot vagina yang mengandung wewangian
  • Hindari mengenakan celana panjang, termasuk celana dalam, yang terlalu ketat atau kedap udara
  • Minum banyak air.
  • Hindari kebiasaan menahan buang air kecil
  • Waspada dengan melakukan deteksi dan penanganan secara dini