Yang perlu Anda ketahui tentang pompa ASI

(Konten direvisi pada 01/2021)
  • Dengan memerah ASI, saya dapat terus menyusui bayi saya ketika saya kembali bekerja!
  • Dengan memberi ASI perah, saya tahu berapa banyak bayi saya minum.
  • Memberi bayi saya ASI perah menghemat lebih banyak waktu daripada menyusui secara langsung!
  • Bayi prematur saya terlalu lemah untuk menyusu di payudara saya. Saya perlu menyusuinya dengan ASI perah.

Sebagai seorang ibu baru, Anda mungkin bertanya-tanya kapan harus menggunakan pompa ASI.
Apa yang perlu Anda perhatikan saat menggunakan pompa ASI?

Jika Anda ingin mengetahui kapan harus memerah ASI, Anda dapat membaca bagian Cinta, Berawal dari Menyusui…
Buklet ini berfokus pada cara menggunakan pompa ASI dengan benar.

Cara kerja pompa ASI

Pompa ASI mengeluarkan ASI dengan menciptakan tekanan negatif di dalam corong pompa ASI. Struktur dasar pompa ASI memiliki 3 komponen yang dapat dilepas.

  1. Corong pompa ASI: Cangkir berbentuk kerucut yang terpasang pas pada payudara
  2. Pompa: Menciptakan tekanan negatif untuk mengeluarkan ASI; pompa dapat dihubungkan ke corong pompa ASI secara langsung atau dengan selang tabung.
  3. Wadah ASI

Harap diperhatikan: Anda dapat memerah ASI dengan tangan atau dengan pompa ASI. Meski Anda lebih suka menggunakan pompa, Anda juga harus belajar cara memerah ASI dengan tangan jika Anda perlu melakukannya.

Pilih pompa yang tepat

Ada berbagai jenis pompa ASI yang tersedia di pasaran, yaitu manual, elektrik, dan bertenaga baterai. Ada juga pompa ASI dengan corong pompa ASI tunggal dan corong pompa ASI ganda; yang dilengkapi corong pompa ASI ganda dapat mengeluarkan ASI dari kedua payudara pada saat yang bersamaan. Masing-masing berbeda dalam harga, kualitas dan efisiensi. Anda harus mempertimbangkan kebutuhan Anda sendiri dan memilih pompa ASI yang paling tepat bagi Anda. Saat memilih pompa ASI, pertimbangkan hal-hal berikut:

  1. Pengoperasian:
    • Pompa ASI elektrik dengan corong pompa ASI ganda cocok untuk pemakaian biasa dan sering.
    • Pompa ASI bertenaga baterai lebih cocok untuk ibu yang tidak dapat menggunakan pompa di lokasi tetap atau di tempat yang tidak mempunyai soket listrik.
    • Tingkat kebisingan selama pengoperasian bervariasi.
  2. Desain sistem:
    Sistem terbuka Sistem tertutup

    Sebagian besar pompa ASI yang dijual di pasaran adalah jenis ini.

    Sebagian besar pompa ASI yang disewakan adalah jenis ini, seperti yang digunakan di rumah sakit, dan Pusat Kesehatan Ibu dan Anak.

    Dengan sistem ini ASI bisa bersentuhan dan tersimpan di dalam pompa. Penggunaan pompa secara bersama dapat menyebabkan infeksi silang di antara para penggunanya.

    Sistem ini memiliki penghalang antara ASI dan pompa, sehingga dapat mengurangi risiko kontaminasi dan infeksi silang.

    Hanya cocok untuk digunakan secara pribadi.

    Cocok untuk beberapa pengguna. (Setiap pengguna harus memiliki seperangkat aksesori bersih sendiri yang terdiri dari corong pompa ASI dan selang tabung.)

    Lihat petunjuk penggunaan pompa ASI untuk memperoleh keterangan detail.

  3. Pilihan komponen:
    • Beberapa model memiliki pilihan ukuran corong pompa ASI.
    • Pilih komponen yang tahan lama dan mudah diganti.

Harap diperhatikan: Berbagi atau menggunakan pompa ASI sistem terbuka bekas berpotensi risiko.

Bagaimana caranya memilih corong pompa ASI yang tepat agar sesuai dengan ukuran puting Anda

Ukur diameter puting Anda dan ukuran saluran corong pompa ASI; ukuran saluran harus 3 hingga 4 mm lebih besar daripada puting Anda.

Lakukan tes cepat untuk menentukan apakah corong pompa ASI pas:

  1. Posisikan corong pompa ASI dengan benar.
  2. Sesuaikan pompa ASI ke tingkat hisap maksimum tanpa menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.
  3. Jika corong pompa ASI terpasang dengan pas dan benar:
    • Corong pompa ASI mempunyai segel yang baik.
    • Puting tidak bergesekan dengan sisi saluran saat ditarik masuk.
    • Tidak ada, atau sangat sedikit areola, yang ditarik ke dalam saluran.
    • Anda tidak merasa sakit.
    • Payudara Anda perlahan-lahan akan menjadi lembut.

Corong pompa ASI terlalu besar: terlalu banyak areola yang ditarik ke dalam saluran selama pemompaan sehingga mengurangi efisiensi pemompaan.

Corong pompa ASI terlalu kecil: puting akan bergesekan dengan sisi saluran selama pemompaan; Anda mungkin merasa sakit atau bahkan berdarah.

Langkah yang benar untuk menggunakan pompa ASI

  1. Persiapan: Bacalah manual pengoperasian pompa ASI secara saksama.
  2. Langkah-langkah untuk menggunakan pompa ASI:
    1. Cuci tangan sebelum pemompaan.
    2. Rakit corong pompa ASI, wadah ASI, selang tabung dan pompa ASI yang bersih dengan benar.
    3. Merangsang refleks pelepasan ASI untuk membantu aliran ASI, bacalah bagian Cinta, Berawal dari Menyusui... 
    4. Tempatkan corong pompa ASI di atas puting Anda dan tekan dengan lembut agar menjadi segel yang bagus.
    5. Hidupkan pompa dan mulai dengan intensitas rendah. Sesuaikan intensitasnya secara perlahan hingga ASI mengalir tanpa menimbulkan rasa sakit.
    6. Bersihkan corong pompa ASI dan setiap komponen yang bersentuhan dengan ASI setiap kali setelah digunakan. Ikuti rekomendasi metode pembersihan dalam manual pompa ASI.

Harap diperhatikan: Anda tidak boleh merasa sakit selama pemompaan. Jika merasa sakit, periksa dulu ukuran dan posisi corong pompa ASI, serta gaya hisap yang digunakan. Jika Anda mempunyai pertanyaan lebih lanjut, cari nasihat ahli kesehatan.

Frekuensi dan durasi pemompaan

Frekuensi dan durasi pemompaan berbeda dari ibu satu dengan ibu lainnya. Secara umum:

  • Selama 2 minggu pertama setelah persalinan, jika Anda menyusui bayi Anda dengan ASI saja, maka Anda harus memompa minimal 8 kali sehari, termasuk minimal satu kali di malam hari.
    • Setelah 2 minggu, atau ketika produksi ASI Anda stabil, frekuensi pemompaan
      dapat dikurangi menjadi sekitar 6 kali sehari, dengan menghindari interval lebih
      dari 6 jam di antara setiap pemompaan. Tetapi, frekuensinya mungkin berbeda-beda
      sesuai dengan usia bayi Anda dan situasi individu.
  • Apabila digunakan satu pompa ASI, ganti ke payudara lainnya saat aliran ASI melambat. Tukar terus, selama beberapa kali. Total waktu pemompaan adalah sekitar 20 hingga 30 menit.
  • Apabila digunakan Pompa ASI dengan corong pompa ASI ganda, perlu waktu sekitar 15 sampai 20 menit. Jika aliran ASI melambat, Anda dapat memijat payudara Anda dengan lembut.

Harap diperhatikanDi masa-masa awal, saat produksi ASI masih sedikit, atau jika ASI berhenti mengalir selama pemompaan, Anda dapat berhenti sejenak, pijat payudara Anda dengan lembut dan coba pompa kembali selama 1 hingga 2 menit. Jika tetap tidak ada aliran ASI, maka Anda bisa berhenti. Anda harus terus memompa setiap 3 jam sekali dan bisa memperpanjang durasi untuk setiap sesi pemompaan secara bertahap.

Membersihkan komponen pompa ASI

Bilas corong pompa ASI dan komponen lainnya segera setelah pemompaan. Bersihkan lemak pada corong pompa ASI dengan detergen dan air hangat, lalu bilas dengan air panas minimal dua kali. Letakkan komponen yang sudah dibersihkan dalam wadah bersih dengan penutup. Selain itu, berikan disinfektan pada komponen-komponen tersebut sekali sehari. Untuk keterangan detail, lihat buklet Panduan Pemberian Susu Botol.

Harap diperhatikan: Jika bayi Anda diopname, atau jika komponen pompa ASI digunakan bersama, maka Anda harus memberikan disinfektan pada corong pompa ASI dan komponen lainnya setiap kali setelah pemompaan.

Kesalahan umum saat menggunakan pompa ASI

Kesalahan Konsekuensi

Saluran corong pompa ASI lebih kecil daripada puting

Puting menjadi sakit atau bahkan berdarah saat pemompaan

Puting diposisikan di samping corong pompa ASI

Corong pompa ASI ditangkupkan dengan terlalu keras pada payudara

Saluran buntu

Penyedotan dilakukan secara berlebihan dan mengabaikan rasa sakit dalam waktu yang lama

Kerusakan pada jaringan payudara

Pemerahan ASI dengan Tangan Menggunakan Pompa ASI
  • Tidak ada biaya
  • Dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja tanpa membutuhkan alat khusus atau listrik
  • Memerlukan lebih banyak keterampilan: jumlah tekanan yang tepat harus diberikan pada area yang benar
  • Menghemat tenaga
  • Perlu biaya
  • Mengeluarkan suara bising
  • Proses pemompaan, ukuran corong pompa ASI dan setelah perawatan harus diperhatikan

Ketika ASI Anda belum “keluar”, atau persediaannya sedikit selama 2 hari pertama, pemerahan dengan tangan biasanya lebih efektif. Namun, jika payudara penuh, menggunakan pompa ASI akan menghemat tenaga dan mungkin akan lebih efektif. Beberapa ibu menggabungkan kedua metode tersebut dengan menggunakan pompa ASI terlebih dahulu sampai payudara lembut lalu sisa ASI diperah dengan tangan.

Masing-masing memiliki kelebihannya sendiri!

Pertanyaan Umum

T: 1. Mengapa repot-repot menyusui secara langsung apabila memompa begitu praktis?

J: Manfaat menyusui bagi ibu dan bayi tidak terbatas pada bahan ASI:

  • Dengan menyusu, bayi Anda dapat memimpin dalam menyusu. Hal ini dapat mencegah terlalu banyak makan dan mengurangi risiko obesitas dan diabetes.
  • Kontak dan komunikasi kulit yang intim selama menyusui dapat meningkatkan ikatan ibu dan anak. Ini juga membantu perkembangan otak, keterampilan emosional dan sosial bayi Anda.
  • Menyusu membantu perkembangan rahang, lidah, dan otot wajah bayi Anda.
  • Apabila saluran Anda tersumbat atau Anda mengalami mastitis (infeksi payudara), bayi Anda yang menyusu secara efektif adalah cara terbaik untuk membersihkan sumbatan tersebut.
  • Pemberian susu botol meningkatkan risiko infeksi telinga tengah.

T: 2. Menyusui secara langsung dan memompa ASI, manakah yang lebih efektif dalam memberikan ASI?

J: Tergantung. Efektivitas pengeluaran ASI tergantung pada kemampuan bayi untuk menyusu dan apakah metodenya benar, atau keterampilan memompa ibu; salah satunya bisa efektif. Jika bayi Anda tidak menyusu dengan baik, Anda dapat menggunakan pompa ASI sebagai tindakan sementara untuk meningkatkan produksi ASI sambil mencari nasihat profesional. Saat kemampuan bayi Anda dalam menyusu meningkat, Anda dapat mengurangi pemompaan secara bertahap.

T: 3. Haruskah saya "mengosongkan" payudara saya menggunakan pompa ASI segera setelah menyusui secara langsung?

J: Jika bayi Anda menyusu secara efektif, jumlah ASI yang dihasilkan harus optimal. Pemompaan segera setelah menyusui dapat terlalu merangsang produksi ASI, yang mengakibatkan peningkatan risiko payudara bengkak, saluran tersumbat, dan masalah lainnya. Kecuali bayi Anda menyusu secara tidak efektif, pemompaan tambahan tidak diperlukan. Jika Anda tidak tahu apakah bayi Anda menyusu secara efektif, Anda dapat membaca bagian Cinta, Berawal dari Menyusui... dan juga mencari bantuan dari Pusat Kesehatan Ibu dan Anak, atau ahli kesehatan lainnya. Sebenarnya, payudara Anda akan terus memproduksi ASI, jadi tidak mungkin untuk benar-benar "mengosongkan" payudara!

Tonton Video: http://s.fhs.gov.hk/m2ypj

T: 4. Payudara saya membengkak dengan cepat begitu saya selesai menyusui. Haruskah saya memompa ASI untuk meredakan ketidaknyamanan saya?

J: Biasanya payudara Anda akan terasa penuh saat sudah waktunya menyusui. Jika payudara Anda membengkak begitu selesai menyusui, itu berarti terdapat ASI yang terlalu banyak. Anda boleh memerah sedikit ASI guna meredakan ketidaknyamanan, tetapi Anda harus mencari nasihat dari ahli kesehatan untuk mengelola kelebihan pasokan.

Ciri-ciri lain dari kelebihan pasokan ASI adalah:

  • Payudara membengkak terlalu besar sehingga sulit bagi bayi untuk menempel dengan baik
  • Bayi Anda bisa tersedak saat disusui karena aliran ASI terlalu cepat
  • Kotoran bayi Anda mungkin encer
  • Penyumbatan saluran Anda mungkin kambuh

T: 5. Beberapa ibu ingin memaksakan diri untuk memproduksi lebih banyak ASI agar bisa mencapai jumlah target yang sebanding dengan ibu lainnya, sehingga disebut "mengejar ASI". Apa ini perlu?

J: Jumlah ASI yang tepat tergantung pada kebutuhan bayi Anda. Anda harus menilai apakah bayi Anda telah cukup diberi makan dengan mengetahui tanda-tanda bayi kenyang setelah menyusu, buang air besar dan buang air kecil, serta penambahan berat badan.

Beberapa ibu berpikir bahwa mereka tidak memproduksi ASI yang cukup karena jumlah ASI yang dikeluarkan lebih sedikit daripada ibu lainnya; atau kurang dari konsumsi yang dianjurkan yang tercantum pada label kaleng susu formula. Mereka mungkin menganggap diri mereka “tidak mempunyai cukup ASI” dan mulai mengkhawatirkan kebutuhan untuk memproduksi lebih banyak ASI. Faktanya, kualitas dan kuantitas ASI berubah sesuai dengan kebutuhan bayi Anda pada berbagai tahapan. Anda tidak boleh secara membabi buta meningkatkan frekuensi atau durasi pemompaan ASI.

Jika curiga Anda tidak memproduksi cukup ASI, carilah bantuan dari ahli kesehatan.

T: 6. Bayi saya bisa minum 3 ons ASI saat menyusu, tapi saya hanya bisa memompa 2 ons ASI setiap satu kesempatan. Apakah saya memproduksi cukup ASI?

J: Jumlah ASI yang dikeluarkan setiap kali bergantung pada banyak faktor dan belum tentu sama dengan jumlah ASI yang dibutuhkan bayi Anda setiap kali menyusu. Selanjutnya, jika bayi Anda diberi susu botol, jumlah minumannya cenderung lebih banyak dari yang dia butuhkan. Jika curiga Anda tidak memproduksi cukup ASI, carilah bantuan dari ahli kesehatan.

T: 7. Dapatkah saya memompa lebih banyak ASI jika saya memperpanjang durasi setiap waktu pemompaan menjadi 60 menit atau lebih sehingga saya dapat mengurangi frekuensi pemompaan?

J: Sebagian besar ASI dikeluarkan dalam waktu 8 hingga 10 menit pertama pemompaan. Memperpanjang durasi pemompaan tidak akan meningkatkan hasil secara signifikan. Sebenarnya, pemompaan yang sering adalah lebih efektif dalam merangsang produksi ASI.

T: 8. Bisakah lebih banyak ASI dipompa keluar jika saya menekan payudara saat memompa?

J: Penelitian menunjukkan bahwa bagi beberapa ibu memberikan tekanan yang tepat pada payudara akan meningkatkan produksi ASI. Namun, jika menekan secara berlebihan, atau tepi corong pompa ASI ditekan terlalu keras pada payudara, maka hal ini akan mengakibatkan saluran tersumbat dan bahkan merusak jaringan payudara. Jika aliran ASI lancar selama pemompaan, Anda dapat bersantai dan tidak perlu menekan payudara Anda.

T: 9. Payudara saya terasa penuh atau membengkak, namun tidak ada ASI yang dipompa keluar. Mengapa demikian?

J: Pertama, Anda harus memeriksa apakah komponen pompa ASI terhubung dengan benar. Jika Anda cemas, merasa tidak nyaman secara fisik atau merasa sakit, refleks pelepasan ASI dapat tertekan dan menghambat aliran ASI. Cobalah untuk bersantai dan mempraktikkan “Pengantar menyusui” (lihat bagian Cinta, Berawal dari Menyusui...), atau minum obat pereda rasa sakit jika perlu. Anda juga dapat mencoba memerah ASI dengan tangan atau memompa payudara lainnya saat bayi Anda menyusu.

Harap diperhatikan: Pembengkakan payudara yang terus-menerus dapat menyebabkan mastitis. Jika pembengkakan payudara berlangsung lebih dari 24 jam, segera dapatkan bantuan dari ahli kesehatan.

T: 10. Bolehkah saya mengubah sendiri satu pompa menjadi pompa ganda?

J: Hal ini berpotensi risiko karena pompa mungkin tidak berfungsi dengan baik jika tidak terhubung dengan benar ke selang tabung dan corong pompa ASI.