Apa yang Dapat Saya Lakukan dengan Anak Saya yang Suka Pilih-Pilih Makanan?

(Konten direvisi pada 01/2020)

Batita dan anak usia prasekolah cenderung pilih-pilih makanan. Beberapa anak menolak makanan tertentu atau hanya mau makan makanan tertentu. Akan tetapi, seiring dengan perkembangannya, umumnya mereka akan lepas dari masalah tersebut dan mau belajar memakan aneka jenis makanan.

Mengapa anak kecil pilih-pilih makanan?

  • Anak-anak ingin membuat pilihan sendiri seiring dengan semakin besarnya keinginan mereka untuk mandiri;
  • Dibandingkan dengan bayi, anak usia prasekolah kurang berkeinginan untuk menerima makanan baru dan mencicipi sayuran; Mereka mungkin perlu diperkenalkan berulang kali sebelum mengambil gigitan pertama;
  • Beberapa anak sensitif dengan tekstur atau aroma makanan tertentu. Mereka mungkin saja menolak makanan bertekstur dan lebih memilih bertahan dengan bubur atau makanan lembut, atau menolak makanan dengan aroma kuat;
  • Beberapa anak sangat terbatas pengalamannya dengan variasi makanan;
  • Jika mereka terlalu kenyang minum susu atau makanan sampah lainnya, nafsu makannya untuk makanan utama akan semakin berkurang.

Apa yang dapat saya lakukan untuk anak yang suka pilih-pilih makanan ini?

Sebagai orangtua, ada beberapa hal yang Anda dapat lakukan untuk membantu Anda dan batita Anda menikmati makanan bersama. Ingat, satu strategi saja biasanya tidak cukup.

  • Sediakan sarapan, makan siang, dan makan malam serta 2 hingga 3 kudapan secara teratur. Jarak antara makan utama dan kudapan adalah 2 sampai 3 jam.
  • Beri waktu anak Anda 10 hingga 15 menit untuk bersiap diri menjelang waktu makan. Minta anak Anda menyelesaikan aktivitas yang sedang dia lakukan dan membersihkan diri.
  • Beri anak Anda pilihan dalam makanan mereka:
    • Sajikan makanan baru atau makanan yang kurang disukai di sela-sela item makanan yang sudah mereka kenal atau terima. Dengan cara ini, Anda tidak perlu khawatir, karena jika dia menolak makanan baru, anak Anda masih dapat mengenyangkan diri dengan makanan yang sudah mereka kenal.
    • Ajak anak berbelanja. Tawari dia untuk memilih makanannya di antara beberapa item makanan yang sesuai. Misalnya, "Mau makan apa nanti malam? Brokoli, bayam, atau labu?"
    • Libatkan anak dalam menyiapkan makanan utama, misalnya, mencuci sayur, mengaduk makanan, dan menata meja. Dengan cara ini, makan menjadi semakin menarik dan membuat mereka tidak sabar.
    • Menu dan makanan warna-warni yang dipotong kecil-kecil dan lucu bentuknya jauh lebih menarik dan mengundang selera.
    • Saus celup efektif untuk mendorong anak Anda mengonsumsi sayuran. Sajikan sayuran dengan saus rumahan, misalnya bubur sari tomat, hummus, bubur sari buah, atau yogurt.
    • Siapkan makanan dengan berbagai cara dan tekstur yang diterima anak Anda. Contoh, tawarkan pai telur atau telur goreng, sebagai ganti telur rebus matang; coba sayuran goreng renyah sebagai ganti sayur kukus.
    • Memperkenalkan makanan baru membutuhkan waktu dan kesabaran. Hidangkan makanan tersebut berulang kali, mungkin hingga 10 sampai 15 kali, dan bersiaplah bahwa anak anda bisa meludahkannya sebelum akhirnya menerimanya.
    • Makanlah bersama anak-anak dan undang mereka untuk mencicipi makanan tanpa memaksa. Biarkan mereka mengeksplorasi makanan baru dengan cara mereka sendiri.
  • Selama waktu makan:
    • Duduk bersama di meja makan dan makan bersama anak Anda. Biarkan dia makan sendiri. Jika anak Anda lebih suka makan dengan jari, jangan memaksa dia menggunakan sendok. Setelah terampil, dia akan mulai menggunakan sendok.
    • Singkirkan gangguan, seperti mainan, TV, dan perangkat elektronik selama jam makan. Cobalah menjadikan jam makan momen bersama yang menyenangkan dan rileks dengan bercakap-cakap.
    • Beri dia makanan dalam porsi kecil. Tambah hanya jika dia menginginkannya. Porsi yang terlalu banyak membuat anak merasa tertekan.
    • Anda bisa berbicara tentang warna tetapi jangan pernah berkomentar negatif tentang makanan.
    • Puji prestasi mereka dengan menjelaskan apa yang dia lakukan dengan baik. Anak-anak membutuhkan pengakuan supaya tahu apa yang mereka lakukan sudah benar atau tepat.
    • Beri dia hadiah karena telah menyantap makanan atau sayuran yang kurang disukai dengan hadiah kecil non-makanan, misalnya stiker kartun yang mereka suka.
    • Jangan pernah menghadiahi dia dengan hidangan penutup atau makanan ringan olahan, misalnya keripik, atau cokelat.
    • Jangan pernah berbantah, memarahi, atau menghukum dia karena menolak makan. Tindakan ini dapat menimbulkan masalah makan yang lain.
    • Anak-anak biasanya sudah kenyang setelah makan selama 15 hingga 20 menit. Rentang perhatian mereka belum cukup untuk makan berlama-lama. Biarkan dia meninggalkan meja jika terlihat sudah kenyang.
    • Tetapkan aturan waktu makan yang wajar bersama mereka seperti menyelesaikan makan dalam waktu sekitar 30 menit. Ambil makanan jika waktu sudah habis.
    • Hindari memberikan susu atau makanan kesukaan lainnya jika dia makan terlalu sedikit. Ini seperti mengatakan makanan tersebut tidak cocok untuknya. Sebagai gantinya, Anda dapat memberikan kudapan sebelum jadwal makan.

Anak-anak perlu waktu untuk belajar menerima makanan baru atau yang kurang mereka sukai. Orangtua dan pengasuh perlu bersikap sabar dan konsisten dalam bertindak untuk membantu anak-anak yang suka pilih-pilih makanan berkembang.

Apa anak saya akan menjadi kurang gizi?

  • Anak Anda tidak akan kurang gizi jika menolak makanan tertentu. Dia memperoleh gizi dari makanan lain yang mereka makan.
  • Jika Anda khawatir kebiasaan mereka pilih-pilih makanan mengancam pertumbuhan dan perkembangannya, cobalah mencatat makanan dan jumlah yang anak Anda makan dalam seminggu. Ingat, setiap gigitan itu berarti. Selanjutnya, lihat hal-hal berikut:
    • Sudahkah dia diberi beragam jenis makanan? Makanan dan kelompok makanan apa saja yang ia makan selama seminggu? Apakah dia minum susu terlalu banyak? Apakah dia makan terlalu sering? Apakah dia makan terlalu banyak makan makanan ringan, permen atau keripik?
    • Jika dia mengonsumsi makanan dari semua 5 kelompok makanan - biji-bijian, sayuran, buah-buahan, daging atau ikan dan telur, serta susu atau produk susu dalam seminggu, gizinya seimbang dalam seminggu.
    • Mintalah saran dokter atau ahli gizi jika anak Anda terus-menerus menolak makanan dari kelompok makanan tertentu karena kondisi ini berpotensi membahayakan status gizi mereka.
  • Jika anak Anda sehat dan tumbuh dengan baik, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tetap berikan makanan yang bervariasi, makanlah bersama dia dan jadikan waktu makan momen yang rileks dan menyenangkan. Preferensinya akan berkembang seiring pertumbuhannya.

Anak saya tidak mau makan sayuran berdaun hijau. Apakah bisa dibantu dengan mencampurnya dengan makanan kesukaannya?

Cara ini kadang efektif pada beberapa anak. Yang paling sering terjadi, mereka menolak makan makanan ini karena di mata mereka makanan kesukaan mereka tercemari oleh sesuatu yang tidak mereka inginkan. Menyajikan sayuran di meja makan dalam jangkauan anak dan orangtua memberi anak contoh dengan memakan sayuran tersebut adalah cara yang paling efektif untuk meningkatkan preferensi anak Anda pada sayuran.