Si buyung minum lebih sedikit susu jika menggunakan cangkir latihannya. Apa yang dapat saya lakukan?

(Content revised 02/2015)

T: Anak saya yang berusia 14 bulan minum lebih sedikit jika menggunakan cangkir dibanding jika menggunakan botol. Saya khawatir asupan susunya berkurang, bagaimana sebaiknya?

J: Beberapa orangtua khawatir anak mereka minum lebih sedikit susu atau air saat tidak lagi menggunakan botol.

Tapi ini hanya perubahan sementara dan tidak ada yang perlu dicemaskan. Anak-anak butuh waktu untuk belajar dan membiasakan diri dengan cangkir minum yang baru. Setelah akrab dengan cangkir tersebut, mereka akan minum sebebas dan sebanyak yang mereka inginkan.

Kita tidak boleh menunda-nunda memperkenalkan cangkir minum dan memperpanjang penggunaan botol.

Memperkenalkan makanan padat dan cangkir minum pada saat yang tepat tidak hanya menyediakan nutrisi yang cocok bagi bayi, tetapi juga menguntungkan perkembangan oro-motor mereka. Bayi sebaiknya mulai menggunakan cangkir minum pada umur 12 bulan, dan berhenti menggunakan botol pada umur 18 bulan. Pada saat mulai mengonsumsi makanan pelengkap, bayi secara bertahap memakan makanan padat lebih banyak dan lebih sering sementara konsumsi susu total mereka sebaliknya berkurang. Ini tanda-tanda penyapihan berhasil. Pola makan "hanya susu" dan sering tidak lagi berlaku untuk bayi berumur 1 tahun. Mereka sebaiknya secara bertahap mulai menjalani pola makan teratur yakni 3 makan besar setiap hari dan 1-2 kudapan bergizi di sela-sela jam makan.

Anak kecil tidak lagi hanya mengandalkan susu sebagai satu-satunya makanan mereka. Susu menjadi salah satu menu bergizi yang terdiri atas aneka jenis makanan. Orang tua dapat menyediakan susu untuk anak-anak pada jam makan atau jam camilan sebagai minuman. Anda juga dapat menggunakan susu dalam aneka menu, misalnya bubur susu untuk sarapan, segelas susu dengan sandwich mini sebagai camilan tengah hari, atau puding susu. Ada cara efektif untuk mendorong anak meminum susu tanpa mengorbankan kebutuhan mereka untuk mengembangkan kemampuan memakan makanan padat.

Susu dan produk susu adalah sumber kalsium yang bagus, yang penting bagi pertumbuhan dan kesehatan tulang. Kementerian Kesehatan merekomendasikan anak umur satu hingga lima tahun untuk mengonsumsi 360-480 ml susu setiap hari guna memenuhi kebutuhan mereka akan kalsium. Selain dari susu, anak-anak juga dapat memperoleh asupan kalsium dari produk susu (keju dan yogurt), produk berbahan dasar kedelai berkalsium (tahu, kembang tahu kering), susu kedelai dengan fortifikasi kalsium, dan sayuran hijau berdaun semuanya kaya kalsium. Pada beberapa anak, konsumsi susu berkurang seiring bertambahnya usia mereka. Orang tua disarankan mengikuti panduan makan sehat dan menyediakan makanan kaya kalsium bagi mereka setiap hari. Berikut beberapa kiat praktis untuk Anda:

  • Sarapan
  1. Bubur susu
  2. Isian sandwich keju lembut (misalnya telur rebus dan sandwich keju lembut, sandwich tuna keju)
  3. Susu atau susu kedelai dengan fortifikasi kalsium
  • Makan siang/Makan malam
  1. Makan buncis dan tahu (tahu tim, gunakan tahu atau kembang tahu kering untuk menggantikan daging dalam resep)
  2. Sayuran hijau berdaun (misalnya caisim, kembang tahu kering, dan tumis daging cincang; pilih pak-choy, kale China)
  3. Coba beberapa resep alat Barat (misalnya brokoli keju, pasta saus keju krim, bolognaise dengan keju)
  • Opsi camilan
  1. Buah segar dengan yogurt murni
  2. Puding tahu
  3. Susu kocok dengan aroma buah (susu kocok rumahan tanpa gula tambahan)
  4. Puding susu
  5. Makan kacang-kacangan & biji-bijian (misalnya sup wijen hitam sebagai hidangan penutup, sup almon sebagai hidangan penutup, kacang rebus)