Pengasuhan Seri 18 – Belajar dengan Senang II

(Konten direvisi pada 12/2019)

Dalam Belajar dengan Senang I, kita membahas bahwa anak-anak perlu mengalami kesulitan, belajar cara mengatasi kegagalan, berusaha memecahkan masalah sendiri dan belajar dari kesalahan. Namun demikian, jika tugas ternyata terlalu sulit bagi anak, dia mungkin sering mengalami kemunduran yang memengaruhi motivasi belajar dan rasa percaya diri. Orangtua dan pekerja pengasuh anak harus mengidentifikasi tingkat perkembangan anak dan memilih aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan tingkatnya. *

Untuk membantu anak menyelesaikan suatu tugas sesuai dengan temponya dan mengembangkan kemauan untuk terus berprestasi, pendekatan sistematis yang disarankan adalah sebagai berikut:

  1. Setiap tugas dapat dipecah menjadi sejumlah langkah kecil.
  2. Tentukan tujuan pengajaran yang jelas. Bagi tugas menjadi sejumlah langkah kecil. Setiap langkah sebaiknya melibatkan tindakan dan mengarah ke langkah berikutnya. Seberapa banyak dan seberapa kecil langkah itu tergantung pada kemampuan anak.
  3. Bimbing anak di sepanjang langkah.
  4. Beri anak petunjuk yang jelas dan ringkas. Peragakan jika perlu.
  5. Amati dan beri waktu anak mencoba sendiri dulu.
  6. Jika anak gagal menyelesaikan langkah tersebut, beri bimbingan lisan dan fisik untuk menyelesaikannya. Apabila perlu, pecah lagi langkah itu.
  7. Setelah menyelesaikan setiap langkah, tunjukkan pengakuan Anda dengan memujinya atau dengan gestur seperti memberi jempol dua atau menepuknya. Kemudian masuk ke langkah berikutnya.
  8. Untuk setiap langkah, ulangi poin 4 sampai 7 hingga langkah akhir selesai.
  9. Beri anak penghargaan dengan hadiah kecil setelah menyelesaikan keseluruhan tugas di tahap awal pelaksanaan rencana. Diagram perilaku dapat digunakan sebagai alat bantu untuk meningkatkan perilaku pembelajaran positif anak (lihat “Pengasuhan Seri 15 – Mengelola Perilaku Anak Prasekolah Anda”).
  10. Secara bertahap kurangi bimbingan dan petunjuk saat anak mempelajari keterampilan.

Contoh Penerapan

Situasi 1: Mengajari anak membuat roti isi lapis

  • Sasaran: Untuk membuat 2 potong roti isi lapis daging babi dan mengemasnya dalam kotak.
  • Bagi tugas menjadi beberapa langkah kecil:
    1. Tanyakan kepadanya apa yang dia perlukan untuk membuat roti isi lapis – pisau, olesan, beberapa potong roti, daging babi, beberapa iris tomat, kotak.
    2. Bantu dia mengeluarkan barang satu per satu.
    3. Ambil olesan dengan pisau.
    4. Oleskan sedikit di atas selembar roti.
    5. Letakkan daging babi di atas selembar roti.
    6. Letakkan dua iris tomat di atas daging babi.
    7. Ambil selembar roti lainnya.
    8. Olesi selembar roti lainnya dengan pisau.
    9. Letakkan di atas roti yang pertama, sisi yang diolesi saling berhadapan.
    10. Gunakan pisau untuk memotong roti di tengah.
    11. Masukkan dua bagian roti isi lapis ke dalam kotak.
  • Minta anak untuk melakukan hal yang pertama dan beri panduan apabila perlu.
  • Beri dia pujian saat menyelesaikan langkah pertama.
  • Tanya dia apa langkah keduanya. Beri bimbingan jika perlu. Ulangi poin 4 sampai 7 yang disebutkan di atas, dan sebagainya.

Situasi 2: Putra Anda biasanya dapat diam tidak lebih dari 5 menit untuk membaca. Jika Anda ingin membaca bersama dan berbicara tentang cerita dengannya, dia akan meninggalkan kursi selama 5 menit dan bagian diskusi biasanya tidak mungkin dilakukan.

  • Sebelum menentukan sasaran, pertimbangkan apakah buku itu terlalu sulit bagi tingkat perkembangan anak. Periksa juga lingkungan fisik. Lingkungan itu harus nyaman dan dengan gangguan minimal. Jika mungkin, perbaiki faktor-faktor ini.
  • Pertimbangkan sasaran mengajar. Karena anak lebih dapat memahami dan berbicara tentang cerita daripada membaca banyak kata pada usia ini, membahas cerita setelah membaca akan menjadi sasaran yang lebih tepat. Bekerjalah menuju satu sasaran terlebih dulu lalu sasaran lainnya untuk membuatnya lebih mudah bagi anak sehingga meningkatkan kemungkinan keberhasilan.
  • Amati seberapa baik anak dapat membaca bersama buku yang familier dengan Anda selama 5 menit (mis. dapat mengikuti cerita dan membaca keras beberapa kata yang familier saat Anda membaca dengannya).
  • Sasaran: Minta anak Anda untuk duduk di kursi selama 5 menit untuk membaca dan berbicara tentang cerita dengan Anda.
  • Langkah yang dapat Anda lakukan:
    1. Minta anak untuk memilih buku favoritnya.
    2. Duduk dengan anak Anda. Buka buku dan mulai membaca untuknya (setelah memeriksa tingkat membacanya seperti yang diuraikan di atas).
    3. Berhentilah di bagian-bagian untuk membiarkan dia mengisi dengan kata-kata yang tidak asing baginya. Puji dia setiap kali dapat melakukannya.
    4. Saat waktu 5 menit sudah habis, biarkan dia meninggalkan tempat duduknya dan istirahat dua menit.
    5. Setelah satu menit, ingatkan dia untuk kembali ke kursinya satu menit lagi.
    6. Saat waktunya selesai, minta anak kembali ke tempat duduknya. Dudukkan dia kembali jika perlu.
    7. Beri anak Anda pujian karena mengikuti aturan.
    8. Selesaikan membaca buku dengan dia dan beri dia pujian. Bicaralah tentang cerita itu dengannya. Jika dia dapat ingat sebagian detailnya atau menggunakan kata-kata dalam buku, beri dia pujian karena dapat melakukannya.
  • Cara ini sepertinya memakan banyak waktu. Namun demikian, baik Anda maupun anak Anda dapat bekerja menuju satu sasaran, sehingga menghindari konflik dan frustrasi yang tidak perlu. Ini juga membantu anak memperlama rentang perhatiannya.
  • Apabila anak menjadi familier dengan prosedur itu, Anda dapat membuat penyesuaian secara bertahap pada langkah itu untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Misalnya, Anda dapat menggunakan isyarat suara seperti mengatakan 'yam' untuk 'ayam' guna membantunya memahami kata-kata yang asing; atau biarkan anak beristirahat setelah enam menit membaca, bukannya lima menit. Saat anak sudah terbiasa dengan perubahan itu, perkenalkan penyesuaian selanjutnya secara bertahap, dan sebagainya.

Ini hanyalah dua dari sekian banyak contoh. Orangtua dan pekerja pengasuh anak sebaiknya menerapkan pendekatan sistematis ini dan strategi Pengasuhan Positif (lihat Pengasuhan seri 15 & 16) dalam berbagai situasi secara fleksibel. Semakin sering Anda mencoba strategi ini, Anda akan menjadi semakin terampil.

Kami memiliki rangkaian lokakarya dan selebaran tentang 'Happy Parenting!' untuk calon orangtua, orangtua bayi, dan anak-anak prasekolah. Silakan menghubungi personel perawat kesehatan kami untuk memperoleh informasi.

* Perkembangan anak seri 8A & 8B yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan menjelaskan karakteristik perkembangan dan memberi saran mengenai peningkatan perkembangan anak usia 3 sampai 6 tahun. Biro Pendidikan telah menerbitkan “Panduan Kurikulum Prasekolah” sebagai referensi untuk lembaga prasekolah dan orangtua di https://www.edb.gov.hk/attachment/en/edu-system/preprimary-kindergarten/overview/pre-primaryguide-net_en_928.pdf