Panduan Pemberi Kerja - Membuat Tempat Kerja yang Ramah untuk Menyusui

(Content Revised 06/2017)

Memadukan Aktivitas Menyusui dan Pekerjaan

Air susu ibu sangat bergizi dan mengandung berbagai sel antibodi dan kekebalan untuk pencegahan penyakit. Air susu ibu membawa lebih banyak manfaat bagi bayi dan anak-anak daripada susu formula. Menyusui juga membantu para ibu mengurangi risiko kanker payudara dan kanker rahim. Organisasi Kesehatan Dunia menyarankan menyusui bayi secara eksklusif hingga umur sekitar enam bulan dan secara bertahap memperkenalkan makanan padat yang tepat sambil terus menyusui hingga berumur dua tahun atau lebih.

Seiring meningkatnya kesadaran menyusui di kalangan keluarga Hong Kong serta penerapan serangkaian langkah pendukung oleh Departemen Kesehatan, persentase para ibu yang menyusui bayinya telah meningkat dari 66% sepuluh tahun yang lalu menjadi 86% pada tahun 2014.1 Namun demikian, penelitian lokal menunjukkan bahwa alasan utama para ibu berhenti menyusui dalam tiga bulan pertama setelah melahirkan adalah “kembali ke tempat kerja”.2 Banyak ibu yang bekerja berkomentar bahwa sulit untuk memerah air susu ibu di tempat kerja meski dia ingin terus menyusui bayinya.3

1Laporan rutin yang diterima oleh Departemen Kesehatan dari semua unit bersalin rumah sakit umum dan swasta di Hong Kong.

2Tarrant M dkk. Menyusui dan praktik menyapih di antara para ibu di Hong Kong: sebuah penelitian perspektif. Kehamilan dan Persalinan BMC 2010 10:27.

3Tarrant M, Dodgson JE, Tsang SF: Menginisiasi dan menyusui yang bekelanjutan di Hong Kong: pengaruh kontekstual pada pengalaman ibu baru, Ilmu Keperawatan dan Kesehatan 2002, 4(4):189-199.

Apa itu “Tempat Kerja yang Ramah untuk Menyusui”?

“Tempat Kerja yang Ramah untuk Menyusui” adalah tempat di mana organisasi atau perusahaan menyediakan lingkungan yang tepat dan ramah bagi para pekerja yang menyusui untuk memerah air susu ibu di tempat kerja agar dapat terus menyusui anak-anak mereka. Tiga langkah berikut ini harus ada:

  1. Mengizinkan waktu istirahat laktasi (istirahat sekitar dua kali 30 menit selama delapan jam giliran kerja) untuk memerah air susu ibu selama minimal satu tahun setelah melahirkan, serta menggunakan pendekatan yang fleksibel setelahnya.
  2. Menyediakan ruang yang memiliki privasi, kursi yang tepat, meja, dan soket listrik untuk menghubungkan dengan pompa air susu ibu; dan
  3. Menyediakan lemari pendingin untuk menyimpan air susu ibu (lemari pendingin dapur akan dapat melakukannya).

Apa manfaat bagi organisasi atau perusahaan dengan membuat “Tempat Kerja yang Ramah untuk Menyusui”?

Sumber daya manusia adalah aset organisasi dan perusahaan yang tak ternilai. Dalam upaya untuk menarik dan mempertahankan talenta, banyak pengusaha memberikan tunjangan dalam jumlah besar dan pelatihan lebih dari gaji yang kompetitif. Menerima pilihan karyawan untuk terus menyusui di tempat kerja dengan cara yang menyenangkan adalah salah satu tunjangan yang sesuai dengan masyarakat pada saat ini. Langkah-langkah yang ramah bagi keluarga ini dapat mengurangi pergantian karyawan perempuan termasuk karyawan yang berpengalaman. Penelitian di luar negeri menunjukkan bahwa anak-anak yang disusui lebih sehat, para orang tua mengambil lebih sedikit cuti untuk merawat anak sakit serta menghadapi relatif lebih sedikit tekanan.4

Selain situasi saling menguntungkan bagi perusahaan dan karyawan, penerapan langkah-langkah “Tempat Kerja yang Ramah untuk Menyusui” dapat membantu memperpanjang jangka waktu menyusui bayi dan anak-anak, meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan dan mengurangi biaya perawatan kesehatan.

4Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusian, AS. Kasus Bisnis untuk Aktivitas Menyusui. Langkah-Langkah untuk Menciptakan Tempat Kerja yang Ramah untuk Menyusui: Bagi Manajer Bisnis. 2008.

Menerapkan ke dalam Tindakan

Pengaturan yang fleksibel dan komunikasi yang baik sangat penting dalam penerapan langkah-langkah “Tempat Kerja yang Ramah untuk Menyusui”. Komunikasi yang baik antara manajemen, karyawan yang menyusui, dan rekan kerja lainnya diperlukan guna mencapai pemahaman bersama dan koordinasi yang harmonis.

  1. Membuat Kebijakan Tertulis

    Membuat kebijakan organisasi tertulis tentang “Tempat Kerja yang Ramah untuk Menyusui”, yang akan meningkatkan komunikasi antara manajemen dan staf, serta menyelaraskan praktik di tempat kerja. Silakan baca “Contoh Kebijakan”.

  2. Waktu Istirahat Laktasi

    Menyusui adalah cara alami untuk memberi makan bayi. Sesuai dengan semangat Konversi Organisasi Perburuhan Internasional (ILO),5 waktu istirahat laktasi harus dimasukkan ke dalam jam kerja dan dibayar sesuai dengan ketentuan. Berikut ini langkah-langkah baik yang disarankan:

    1. Izinkan waktu istirahat laktasi selama dua kali 30 menit atau total satu jam selama delapan jam kerja sehari;
    2. Waktu istirahat laktasi disarankan dihitung sebagai jam kerja “yang dibayar”;
    3. Karyawan tidak diharapkan mengganti waktu yang digunakan untuk memerah air susu ibu; dan
    4. Tidak perlu bukti status menyusui agar diizinkan mendapatkan waktu istirahat laktasi.

    5Konvensi Perlindungan Kehamilan ILO, 2000 (No. 183) & Rekomendasi No. 191. Organisasi Buruh Internasional, ILO

  3. Fasilitas untuk Memerah Air Susu Ibu

    Sumber daya yang ada dapat digunakan secara fleksibel guna menyediakan tempat bagi para karyawan untuk memerah air susu ibu dengan privasi. Di bawah ini beberapa contoh pengaturannya:

    1. Sediakan ruang laktasi bagi karyawan;
    2. Gunakan ruang yang ada seperti ruang konferensi, ruang serbaguna atau ruang ganti sementara untuk memerah air susu ibu;
    3. Siapkan tabir atau tirai di sudut terpisah untuk memerah air susu ibu dan tunjukkan papan tanda seperti “istirahat untuk ibu, silakan tunggu”; atau
    4. Izinkan karyawan untuk mengunjungi fasilitas perawatan bayi di komunitas sekitar selama waktu istirahat laktasi.

    Namun, toilet atau kamar kecil sama sekali tidak cocok demi alasan kebersihan.

    Fasilitas dan langkah-langkah berikut diperlukan di lokasi memerah air susu ibu:

    1. Kursi dengan sandaran untuk ibu menyusui agar dapat duduk saat memerah air susu ibu;
    2. Meja kecil untuk meletakkan peralatan yang dibutuhkan selama memerah air susu ibu;
    3. Soket listrik; dan
    4. Fasilitas lain seperti sabun cair, air yang mengalir dan wastafel serta lemari kecil dapat dipertimbangkan
  4. Fasilitas Pendingin untuk Menyimpan Air Susu Ibu

    Air susu ibu ditandai dengan sifat antibakterinya. Menyimpan di lemari pendingin atau kotak pendingin secara umum adalah aman. Cukup taruh air susu ibu yang diperah di dalam kotak yang ditempatkan di dalam lemari es dapur. Tidak perlu lemari pendingin terpisah.

Pertanyaan Umum

Pertanyaan 1: Bagaimana cara mendukung karyawan yang sedang menyusui, yang bertugas di luar ruangan?

Jawaban 1: Keberhasilan penerapan langkah-langkah “Tempat Kerja yang Ramah untuk Menyusui” bergantung pada komunikasi antara perusahaan dan karyawan. Pengusaha harus berdiskusi dengan para karyawan mengenai kebutuhan mereka. Mereka dapat mengatur waktu kerja karyawan di luar ruangan secara fleksibel, atau mempertimbangkan pengaturan seperti contoh di bawah ini:

  1. Izinkan karyawan untuk menggunakan fasilitas perawatan bayi di komunitas sekitar; atau
  2. Atur penempatan alternatif bagi karyawan yang menyusui agar tetap dapat memerah air susu ibu saat bekerja.

Pengaturan fleksibel ini dapat dikurangi secara bertahap saat bayi mereka bertambah besar.

Pertanyaan 2: Bagaimana cara merespons jika karyawan yang menyusui meminta waktu istirahat laktasi lebih banyak atau lebih lama?

Jawaban 2: Beberapa ibu menyusui mungkin membutuhkan waktu istirahat lebih banyak atau lebih lama guna memerah air susu ibu, seperti halnya para ibu yang baru saja kembali bekerja. Mereka membutuhkan waktu untuk membiasakan diri dengan lingkungan memerah air susu ibu yang baru. Para ibu ini dapat mempertimbangkan untuk menggunakan waktu luang mereka untuk memerah air susu ibu seperti saat makan siang, waktu sebelum atau sesudah jam kerja. Selain itu, mereka dapat meminta nasihat dari para tenaga profesional medis tentang masalah yang terkait dengan menyusui.

Pertanyaan 3: Bagaimana menangani kemungkinan keluhan dari karyawan lain?

Jawaban 3: Beberapa karyawan mungkin mempertimbangkan langkah tersebut yang tidak adil, misalnya, karyawan yang menyusui perlu untuk menerima tugas atau bertugas selama waktu istirahat laktasi dan tidak mendapatkan waktu istirahat yang sama. Untungnya, pengalaman di luar negeri menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan, terlepas dari jenis kelamin mereka, mendukung penerapan langkah yang ramah untuk menyusui di tempat kerja.

Komunikasi terbuka yang sering dilakukan antara manajemen, karyawan yang menyusui dan staf lainnya, memperjelas sifat sementara dari langkah-langkah tersebut dan manfaat jangka panjang bagi beberapa pihak akan mempermudah keberhasilan penerapannya

Pertanyaan 4: Jika seorang karyawan telah menyusui selama lebih dari setahun, apakah perusahaan harus terus memberikan waktu istirahat laktasi dua kali sehari?

Jawaban 4: Saat anak-anak mencapai usia satu tahun, mereka sudah makan berbagai macam makanan. Asupan susu setiap hari dan frekuensi pemberian air susu ibu atau air susu ibu yang diperah akan berkurang. Pada tahap ini, sebagian besar ibu menyusui hanya membutuhkan satu kali waktu istirahat laktasi dalam sehari. Perusahaan dapat membuat pengaturan secara fleksibel untuk mengakomodasi kebutuhan karyawan agar terus dapat menyusui.

(Contoh Kebijakan)

Kebijakan "Tempat Kerja yang Ramah untuk Menyusui"

Organisasi (atau Perusahaan) kami menghargai pilihan karyawan untuk menyusui, menerima dan mendukung karyawan yang kembali bekerja setelah melahirkan agar terus dapat menyusui.

Kebijakan tersebut bertujuan untuk menyediakan lingkungan yang tepat dan ramah bagi karyawan yang menyusui sehingga aktivitas menyusui tersebut selaras dengan pekerjaan. Semua karyawan harus diberi tahu mengenai Kebijakan ini guna memastikan bahwa mereka menyadarinya.

  1. Ibu Hamil

    Diskusikan dengan manajemen sesegera mungkin tentang keinginan mereka untuk terus menyusui setelah kembali bekerja, agar mempermudah persiapan yang baik dari kedua belah pihak dalam jangka waktu yang nyaman.

  2. Staf Manajemen

    Pertimbangkan situasi praktis dan sediakan lingkungan yang tepat dan ramah termasuk langkah-langkah dasar di bawah ini:

    1. Mengizinkan waktu istirahat laktasi (istirahat sekitar dua kali 30 menit selama delapan jam giliran kerja) untuk memerah air susu ibu selama minimal satu tahun setelah melahirkan, serta menggunakan pendekatan yang fleksibel setelahnya;
    2. Menyediakan ruang yang memiliki privasi, kursi yang tepat, meja, dan soket listrik untuk menghubungkan dengan pompa air susu ibu; dan
    3. Menyediakan lemari pendingin untuk menyimpan air susu ibu.
  3. Rekan kerja

    Menerima dan mendukung pilihan rekan kerja yang kembali bekerja setelah melahirkan untuk terus menyusui.

Karyawan yang ingin mendapatkan informasi terkait aktivitas menyusui dan saran profesional dapat menelusuri sumber informasi yang disediakan oleh Layanan Kesehatan Keluarga dari Departemen Kesehatan seperti di bawah ini:

  • Panduan Karyawan untuk Memadukan Aktivitas Menyusui dengan Pekerjaan: http://s.fhs.gov.hk/i9uvr
  • Pusat Kesehatan Ibu dan Anak: Layanan Konseling Menyusui

Sumber Informasi Aktivitas Menyusui dari Departemen Kesehatan

Untuk mengetahui informasi aktivitas menyusui, telusuri situs web Layanan Kesehatan Keluarga Departemen Kesehatan di www.fhs.gov.hk:

Informasi dari Unicef

Perusahaan/ organisasi Anda dapat menyediakan waktu, ruang, dan dukungan untuk membantu ibu agar tetap menyusui.

Berikan dukungan Anda kepada para ibu menyusui sekarang.

www.SayYesToBreastfeeding.hk

Hubungi kami untuk mempelajari lebih lanjut

Telp: 2833 6139

Email: bf@unicef.org.hk

#SayYesToBreastfeeding